GOYAGE– Setelah resmi menerima Nota Dinas sebagai Kepala Sekolah SMP Negeri Goyage, Lenius Yigibalom, S.Pd., langsung bergerak cepat. Tidak menunggu lama, ia memilih turun langsung ke sekolah yang dipimpinnya untuk melihat kondisi nyata di lapangan. Hasil tinjauannya menemukan sejumlah bangunan sekolah yang rusak, halaman ditumbuhi rumput liar, dan suasana sekolah yang kumuh.
Melihat kondisi tersebut, Lenius yang akrab disapa Boy segera menggerakkan masyarakat dan para pemuda setempat untuk menggelar kerja bakti bersama pada Sabtu (4/10/2025). Kegiatan ini tidak hanya membersihkan lingkungan sekolah, tetapi juga dilakukan pengecatan ulang gedung sekolah agar terlihat lebih layak.
“Ini adalah tanggung jawab bersama. Saya ingin kita bangun kembali semangat memiliki sekolah ini. Kita bersihkan, kita rawat. Sekolah adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya saat ditemui di lokasi kerja bakti.
Lenius juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Tolikara, Willem Wandik, S.Sos., serta Kepala Dinas Pendidikan Tolikara atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk memimpin SMPN Goyage. Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan lebih jauh, terutama dalam renovasi bangunan sekolah dan penyediaan sarana prasarana pendidikan.
Menurutnya, meski Distrik Goyage kerap disebut sebagai daerah tertinggal, predikat itu bisa diubah bila sektor pendidikan dibangun secara serius.
“Goyage sering disebut tertinggal, tapi saya percaya kita bisa berdiri sejajar bahkan melangkah lebih maju dari daerah lain, asal pendidikan kita sungguh-sungguh dibangun. Pendidikan adalah pondasi utama kemajuan,” tegasnya.
Selain itu, Lenius menegaskan pihaknya segera memanggil guru-guru yang ditempatkan di SMPN Goyage namun tidak aktif mengajar.
“Kami sudah layangkan surat. Minggu depan akan kami panggil semua guru, baik yang pernah aktif maupun yang sudah lama tidak hadir. Jika tidak ada itikad untuk mengabdi, saya akan laporkan ke Dinas agar hak mereka ditangguhkan. Gaji hanya diproses jika mereka kembali bertugas,” ujarnya dengan tegas.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik anak-anak. “Mendidik anak-anak tidak bisa hanya dibebankan kepada sekolah. Orang tua harus terlibat aktif. Kita harus bekerja sama demi masa depan mereka,” pungkasnya. (Diskomdigi/CR02/Nay)














