Karubaga, Tolikara – Upaya meningkatkan produksi pertanian lokal terus digalakkan Pemerintah Kabupaten Tolikara. Melalui Dinas Pertanian dan Perikanan, sebuah Rapat Teknis Percepatan Pencapaian Luas Tambah Tanam (LTT) digelar pada Sabtu (6/9/2025) di Kantor Kepala Suku Teyur Wandik, Gilimbantu, Karubaga. Pertemuan ini menjadi bagian penting dari strategi daerah dalam mewujudkan kemandirian pangan sekaligus kesejahteraan petani.
Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Tolikara, Timotius Kogoya, membuka rapat dengan memberikan motivasi kepada seluruh pejabat, penyuluh, dan peserta yang hadir. Dalam arahannya, ia menekankan pentingnya percepatan LTT untuk meningkatkan indeks pertanaman (IP) di Tolikara.
“Kita harus dorong petani memanfaatkan lahan dengan optimal, tidak hanya sekali tanam dalam setahun, tetapi bisa dua kali. Dengan begitu, produktivitas akan naik dan hasil pertanian kita semakin berlimpah,” tegasnya.

Lebih lanjut, Timotius menyampaikan bahwa percepatan LTT harus ditempuh dengan berbagai langkah strategis, antara lain optimalisasi lahan, percepatan tanam pascapanen, serta pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Tak kalah penting, pendataan LTT harian akan diperketat untuk memastikan seluruh capaian bisa terukur.
Rapat teknis ini diikuti oleh sekitar 50 orang peserta yang terdiri dari kepala bidang, staf, penyuluh pertanian, tokoh masyarakat, serta Kepala Suku Teyur Wandik. Suasana rapat berlangsung serius namun terbuka, dengan diskusi yang fokus pada persoalan riil petani di lapangan.
Dalam pemaparannya, Timotius menegaskan bahwa program LTT bukan hanya agenda daerah, tetapi juga bagian dari Asta Cita pemerintah pusat di bawah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Menurutnya, LTT buah merah, kopi, hingga komoditas hortikultura lain adalah kunci bagi ketahanan pangan nasional.

“Program ini dilakukan dengan mempercepat pola tanam, memanfaatkan lahan suboptimal, dan mengoptimalkan sistem irigasi. Harapannya, produktivitas meningkat dan kesejahteraan petani pun terangkat,” jelasnya.
Usai sambutan, rapat dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Datina Wenda, Kabid Prasarana, yang menguraikan strategi percepatan pencapaian target LTT. Beberapa strategi yang ditekankan adalah pengolahan lahan kering sejak akhir musim kemarau, peningkatan penggunaan brigade pangan, serta pelibatan kepala suku dan kepala distrik.
Sementara itu, Baibu Kogoya, Kabid Perkebunan, menyoroti pentingnya konsistensi program unggulan di sektor pertanian. Ia mengungkapkan bahwa program kopi sebelumnya sering terhambat akibat pergantian kepemimpinan di dinas.
“Selama ini program unggulan petani kopi selalu gagal karena setiap pergantian kepala dinas membawa visi dan misi yang berbeda. Kali ini, program yang dicanangkan Pak Timotius selaras dengan visi Bupati Wilem Wandik dan Wakil Bupati Yotam Wonda, sehingga harus kita dukung bersama,” ungkapnya.
Pertemuan ini juga menghasilkan sejumlah rekomendasi, antara lain pembentukan dusun-dusun kopi, buah merah, dan nenas sebagai sentra produksi yang nantinya diharapkan mampu bersaing di pasar ekspor. Dengan begitu, Tolikara tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi ketahanan pangan nasional dan peningkatan ekonomi daerah. (Diskominfo Tolikara)








