Mamit,Tolikara — Pemerintah Kabupaten Tolikara terus menunjukkan kepeduliannya terhadap kegiatan keagamaan dan pemberdayaan perempuan di wilayahnya. Melalui Dinas Sosial dan Dinas Ketahanan Pangan, Pemkab Tolikara menyalurkan bantuan bahan makanan (bama) untuk mendukung pelaksanaan Seminar, Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR), dan Retreat Kaum Ibu Klasis Kembu ke-VII Tahun 2025 yang digelar di Mamit, pusat pelayanan Calon Wilayah Kembu senin,6/10/2025.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Asisten III Setda Tolikara, Yohanes Mantong Palubun, S.E., bersama Kepala Dinas Sosial, Andrus Kogoya, S.Sos., dan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Indei Yikwa, S.E.. Kehadiran mereka mewakili Bupati Tolikara Willem Wandik, S.Sos., dan Wakil Bupati Yotam Wonda, S.H., M.Si., yang pada saat bersamaan menghadiri pelantikan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Tolikara di Karubaga.

Dalam sambutannya, Yohanes Mantong Palubun menyampaikan permohonan maaf dari Bupati dan Wakil Bupati yang belum dapat hadir secara langsung di tengah kegiatan tersebut. Namun, ia menegaskan bahwa kehadirannya bersama jajaran pemerintah merupakan bentuk nyata dari perhatian dan komitmen Pemkab Tolikara terhadap kegiatan pelayanan rohani dan pemberdayaan perempuan.
“Kami hadir mewakili Bupati, Wakil Bupati, Sekda, dan seluruh pimpinan OPD. Saya pribadi sudah beberapa kali datang ke Mamit, termasuk saat perayaan 17 Agustus lalu, jadi saya bukan orang baru di sini. Kami merasa menjadi bagian dari tempat ini dan bersyukur bisa kembali menyampaikan salam hormat serta dukungan dari Pemerintah Kabupaten Tolikara,” ungkap Yohanes.
Ia juga mengapresiasi tema kegiatan yang menyoroti nilai kepemimpinan dan peran keluarga, sebagaimana diambil dari 1 Korintus 11:3 dan Matius 22:37-39, yakni “Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki, dan kepala dari Kristus ialah Allah.”

Menurutnya, tema tersebut sangat relevan untuk membangun kesadaran rohani dan memperkuat peran kaum ibu sebagai pendidik utama dalam keluarga dan gereja.
“Kegiatan ini bukan hanya momen rohani, tetapi juga wadah pembinaan karakter. Saya berharap seminar ini membawa berkat dan mendorong kaum ibu untuk terus berperan aktif dalam membina keluarga yang takut akan Tuhan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Tolikara, Andrus Kogoya, menegaskan bahwa kehadiran pemerintah tidak bersifat seremonial, tetapi merupakan bentuk nyata pelayanan bagi masyarakat.

“Jangan lihat dari besar kecilnya bantuan, tapi lihat dari ketulusan dan komitmen pemerintah untuk hadir dan mendukung langsung. Kami percaya kegiatan ini akan membangun semangat dan memperkuat peran kaum ibu dalam kehidupan bergereja dan bermasyarakat,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Klasis Kembu, Pdt. Ekiles Karoba, mewakili panitia dan seluruh peserta menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian berkelanjutan Pemkab Tolikara terhadap kegiatan pelayanan di wilayahnya.
“Pemerintah ada karena masyarakat, dan kami sebagai pelayan Tuhan ada karena jemaat. Kami bersyukur karena setiap surat dan permohonan yang kami sampaikan selalu mendapat tanggapan positif dari pemerintah daerah. Ini bukti nyata kemitraan antara gereja dan pemerintah,” ungkap Pdt. Ekiles.
Ia menjelaskan, kegiatan Seminar dan KKR Kaum Ibu Klasis Kembu ke-VII berlangsung selama tiga hari — Selasa hingga Kamis — dengan beragam materi pembinaan rohani, kepemimpinan, dan keluarga. Selain itu, dalam waktu dekat juga akan digelar Konferensi Tingkat Klasis, yang akan melibatkan 12 klasis di bawah naungan Calon Wilayah Kembu, dan rencananya juga akan dipusatkan di Mamit.
Melalui dukungan dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan lembaga keagamaan ini, diharapkan semangat pelayanan dan pemberdayaan perempuan Kristen di Tolikara terus tumbuh, membawa terang dan keteladanan bagi keluarga serta masyarakat luas. (Diskomdigi Tolikara)*








