Sentani, Jayapura – Komunitas Intelektual Wenam, Geya, dan Goyage (WGG) Kota Studi Jayapura menggelar Seminar dan Kongres ke-III yang berlangsung di Gereja GIDI Jemaat Efesus Polomo, Sentani, Kabupaten Jayapura, selama tiga hari, mulai Minggu hingga Selasa (5–7 Oktober 2025).
Kegiatan ini diikuti lebih dari 100 peserta, terdiri dari mahasiswa-mahasiswi, pelajar SMA dan SMP se-Kota Studi Jayapura, serta para intelektual dan alumni dari berbagai kota studi di Nusantara. Suasana kegiatan berlangsung penuh semangat, kebersamaan, dan antusiasme peserta dalam menggali ilmu serta mempererat persaudaraan antar sesama anak daerah.
Ketua Panitia, Demisori Yikwa, menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi generasi muda Tolikara dan Papua untuk meningkatkan wawasan akademik, memperkuat daya kritis, dan menumbuhkan semangat kepemimpinan.

“Melalui seminar ini, mahasiswa dilatih untuk berpikir kritis, menganalisis permasalahan secara mendalam, serta menyampaikan pendapat dengan logis dan santun. Hal ini penting untuk membentuk karakter ilmiah dan kepekaan sosial,” ujar Demisori.
Ia menambahkan, kegiatan ini juga menjadi wadah interaksi dan pertukaran gagasan, mempertemukan mahasiswa dari berbagai latar belakang dan disiplin ilmu. Dari forum inilah diharapkan muncul kolaborasi, kerja sama riset, maupun proyek sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Seminar dan kongres ini melatih mahasiswa untuk tidak hanya aktif sebagai peserta, tetapi juga menjadi panitia yang belajar tentang organisasi, kepemimpinan, dan tanggung jawab sosial,” tambahnya.

Selain itu, menurut Demisori, kegiatan ini juga mendorong kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja dengan menumbuhkan etos kerja, profesionalisme, dan kemampuan adaptasi terhadap tantangan masa depan.
Dalam laporan panitianya, Demisori menyebut kegiatan ini dapat terlaksana berkat dukungan penuh anggota komunitas, para senior, dan donatur, dengan total dana terkumpul sekitar Rp. 25 juta.
Ia menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, khususnya kepada Anggota DPR Papua Pegunungan, Takinus Yikwa, yang berkenan membuka kegiatan dan memberikan bantuan dana, serta kepada Kepala Dinas Komunikasi dan Digitalisasi (Komdigi) Kabupaten Tolikara, Derwes Yikwa, yang turut hadir memberikan materi seminar tentang “Peran Diskomdigi dalam Pemerintahan.

“Kami sangat bersyukur atas dukungan dan perhatian para senior. Kehadiran mereka memberi motivasi besar bagi kami untuk terus belajar dan berkontribusi bagi pembangunan daerah,” ujar Demisori.
Sementara itu, Maku Wenda, salah satu senior alumni Komunitas Intelektual Wenam, Geya, dan Goyage, memberikan apresiasi tinggi kepada panitia dan seluruh anggota komunitas yang berhasil menyelenggarakan kegiatan dengan sukses.
“Saya bangga melihat kebersamaan dan kepedulian anak-anak muda ini. Saya berharap kegiatan ini dapat melahirkan pemimpin-pemimpin hebat ke depan yang mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan daerah dari berbagai sektor pembangunan,” harapnya.
Maku Wenda juga mengimbau Pemerintah Kabupaten Tolikara agar memberikan perhatian terhadap kegiatan-kegiatan nonformal seperti ini, karena dapat menjadi sarana penting membentuk karakter pemimpin masa depan yang tangguh, kuat, dan profesional.
Kegiatan Seminar dan Kongres ke-III Komunitas Intelektual Wenam, Geya, dan Goyage ini menjadi bukti nyata bahwa semangat belajar, kolaborasi, dan tanggung jawab sosial generasi muda Papua terus tumbuh, sebagai bagian dari upaya bersama membangun sumber daya manusia unggul bagi masa depan daerah dan bangsa. (Diskomdigi Tolikara)*








