Yuneri, Tolikara — Pemerintah Kabupaten Tolikara melalui Dinas Pertanian dan Perikanan melakukan kunjungan kerja ke Distrik Yuneri, tepatnya di Desa Jindo, pada Sabtu (27/9/2025). Kunjungan ini dipimpin langsung oleh Plt Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan, Timotius Kogoya, didampingi Kabid Perikanan Yonatan Yikwa, Kabid Perkebunan Baibu Kogoya, Kabid Peternakan Wemus Yikwa, serta seluruh staf dan tim teknis termasuk dokter hewan.
Kehadiran jajaran lengkap dinas di wilayah Yuneri ini menjadi momentum penting dalam rangka pembinaan, pemantauan, dan konsolidasi sektor pertanian, perkebunan, peternakan, serta perikanan.
Salah satu fokus kunjungan adalah hamparan kebun ubi jalar seluas 2 hektare yang saat ini dikelola oleh enam kelompok tani. Lahan ini menjadi salah satu penopang utama produksi pangan di Distrik Yuneri.
Menurut Kabid Perkebunan Baibu Kogoya, pemerintah bersama kelompok tani telah melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari optimasi lahan, perbaikan kebun, hingga pembangunan pagar tanaman. Upaya tersebut bukan hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga menjamin ketersediaan pangan sepanjang musim tanam.

Selain ubi jalar sebagai komoditas unggulan, petani di Desa Jindo juga menanam sayuran seperti wortel, kol, buncis, dan hortikultura unggul lainnya. Kehadiran tanaman produktif tersebut diharapkan mampu mendongkrak kesejahteraan petani sekaligus memperkuat cadangan pangan lokal.
Tidak sekadar meninjau, rombongan juga berdialog langsung dengan kelompok tani untuk mendengar aspirasi, memahami tantangan yang dihadapi, serta merumuskan solusi bersama. Melalui pendekatan partisipatif, pemerintah berharap setiap program dapat berjalan efektif sesuai kebutuhan masyarakat.
“Kunjungan ini bukan hanya evaluasi terhadap program yang telah berjalan, tetapi juga untuk mengidentifikasi kebutuhan petani ke depan, terutama dukungan sarana produksi, akses pasar, dan pendampingan teknologi,” ujar Timotius Kogoya.

Kabid Perikanan Yonatan Yikwa menambahkan, sektor perikanan di Yuneri menyimpan potensi besar. Kolam-kolam ikan air tawar dinilai cocok untuk pengembangan ikan lele, nila, mas, dan mujair.
“Selama ini jarang ada konsolidasi langsung dengan petani, sehingga kesempatan kali ini menjadi berharga. Ke depan, petani perlu dilengkapi dengan fasilitas seperti bibit unggul, alat pembersih rumput (mesin babat), hingga sistem air bersih,” ungkapnya.
Kunjungan kerja ini menegaskan komitmen Pemkab Tolikara dalam memperkuat ketahanan pangan daerah, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani. Sinergi dengan aparat kampung, pemerintah distrik, tokoh gereja, dan kelompok tani akan terus diperkuat.
“Visi besar kita adalah mewujudkan Tolikara tangguh pangan dan masyarakat petani yang sejahtera. Dengan dukungan program strategis dan kerja sama semua pihak, Yuneri dan sekitarnya bisa menjadi contoh sukses pengelolaan ubi jalar, sayuran, perikanan, serta peternakan babi, kelinci, dan ayam,” pungkas Timotius Kogoya.
Kegiatan ini ditutup dengan diskusi, pemberian kenang-kenangan, serta sesi foto bersama antara jajaran Dinas Pertanian dan Perikanan dengan kelompok tani setempat. (Diskomdigi Tolikara)*








