Bantuan BLT dan PKH Tahap IV Tembus Wilayah Terpencil Tolikara, Warga Sampaikan Apresiasi

KARUBAGA— Upaya Pemerintah Kabupaten Tolikara menjangkau masyarakat di wilayah terisolir kembali mendapat apresiasi luas. Melalui Dinas Sosial, distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) Sembako, Program Keluarga Harapan (PKH) Tahap IV, serta BLTS Kestra Tahap I berhasil tiba langsung di Distrik Wari, Wina, Dow, Egiam, dan Dundu—wilayah yang selama bertahun-tahun sulit diakses.

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tolikara, Adrus Kogoya, S.Sos, menjelaskan bahwa bantuan kali ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah untuk memastikan tidak ada warga yang tertinggal dalam penyaluran jaring pengaman sosial.

“Setiap KPM menerima Rp600.000 untuk BLT Sembako dan Rp900.000 untuk BLTS Kestra, dengan total Rp1.500.000. Ini adalah penebalan bantuan yang ditujukan untuk meringankan beban masyarakat,” ujarnya di Karubaga, Jumat (21/11/2025).

Karena medan geografis yang ekstrem, distribusi bantuan dilakukan menggunakan pesawat perintis. Jalur udara menjadi satu-satunya opsi untuk menjangkau distrik-distrik yang tidak dapat diakses kendaraan roda dua maupun roda empat.

“Kami ingin memastikan bantuan benar-benar sampai kepada masyarakat di daerah terisolir. Ini adalah komitmen Bupati Willem Wandik dan Wakil Bupati Yotham Winda. Walaupun nilainya tidak besar, kehadiran kami langsung adalah bukti kehadiran pemerintah,” ungkap Adrus.

Ucapan terima kasih disampaikan oleh Silas Treido, tokoh masyarakat Distrik Wari. Ia mengungkapkan bahwa sejak wilayah mereka menjadi bagian dari Kabupaten Tolikara, masyarakat hampir tidak pernah melihat bantuan pemerintah menyentuh langsung kampung-kampung mereka.

“Dana Desa, PKH, dan bantuan lain tidak pernah sampai. Baru kali ini, melalui kebijakan Bupati dan Wakil Bupati, bantuan benar-benar hadir di Distrik Wari,” katanya.

Silas berharap pola distribusi langsung seperti ini dipertahankan ke depan, tanpa melalui kepala desa atau kepala distrik di Karubaga. “Cara seperti ini membuat masyarakat benar-benar merasakan sentuhan pemerintah,” tegasnya.

Seorang hamba Tuhan dari Distrik Wina juga menyampaikan apresiasi mendalam atas penyaluran langsung oleh Dinas Sosial. Ia menuturkan bahwa selama bertahun-tahun kantor distrik hanya berdiri tanpa kehadiran dana bantuan yang seharusnya mengalir ke masyarakat.

“Sejak BLT tahap III, bantuan mulai dibawa langsung oleh Dinas Sosial. Kami sangat berterima kasih kepada Bupati, Wakil Bupati, dan Kadis Sosial,” ujarnya sambil meneteskan air mata.

Petugas TKSK Distrik Wina menambahkan bahwa akses menuju Wina masih sangat terbatas. Meski pesawat kini bisa mendarat, perjalanan menuju Karubaga tetap membutuhkan waktu 3 hingga 4 malam berjalan kaki. Ia berharap pemerintah segera membuka akses jalan darat.

“Kami sangat tertinggal. Kami butuh jalan darat agar penyaluran bantuan dapat lebih mudah dan wilayah kami bisa berkembang,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa tanpa pembangunan infrastruktur jalan, masyarakat Wina akan terus menghadapi kesulitan yang sama dari tahun ke tahun. (Nay/Diskomdigi Tolikara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *